Minggu, 08 Mei 2011

tulisan


Seruan Cinta dalam dekapNya

Entah bentuk apa perasaan ini kian menjadi. Sepertinya hati ini tidak lagi berada di tempatnya. Ini tak baik baik saja. Aku tak ingin salahkan siapapun, mungkin diriku atau siapapun yang memenuhi hati ini. Namun kali ini aku membenarkan apa yang kurasa, meski aku pun bukan yang sempurna.  Sudah lelah rasanya bersembunyi dalam lorong  sempit dan simpan dalam dalam perasaan yang seharusnya tersalurkan. Yang ada hanya membuat  wajah ini begitu tak indah dilihat. Yaa Allah, Tuhan yang maha benar. Sungguh aku hanya ingin menjadi yang baik bagiMu, dan bagi orang orang terkasihMu. Agar kelak dapat kunikmati indahMu yang karena ketulusanku. Betapa berat berperasaan  ditengah raga yang tak sejalan, seperti manusia munafik yang ternoda ditengah jiwa jiwa yang Kau cintai, meki akupun tak ingin begitu. Kini aku menangis karenaMu. Karena kekhilafanku yang membuatku sejenak kehilanganMu. Aku masih rabun akan warna warnaMu. Warna yang hanya tercurah bagi yang mencintaiMu. Namun aku ingin disebut Beriman. Setidaknya aku masih mengharapkan jalan terbaikmu. Masih merindukan seruan cintaMu yang membahana, maski aku masih tuli untuknya.
Aku telah luruh dalam waktu, sulit bagiku untuk refleksikan semuanya. Yang muncul selalu saja kesedihan. Aku lelah menghindar, aku ingin lepaskan semuanya, semua penyebab  kekhilafanku. Aku tak katakan  hidupku  ini menyedihkan. Aku hanya sadari bahwa ini ujianMu yang suatu saat akan kuperoleh nilai yang baik darinya. Kini tangisku bukan karena aku menyerah dan bukan karena aku lelah, aku hanya rindukan kehadiranMu. Hanya tak sabar nantikan hadiah terindahMu yang kupercaya kelak akan Kau berikan padaku.
Ya Allah yang menguasai hari ini. Tunjukkanlah bila yang kulakukan adalah benar, namun bila bukan, tunjukkan kasihMu yang benarkan semuanya. Aku ingin menata kembali hidupku. Saksikan kembali kisah indah hidupku yang pernah terukir bersama makhluk makhluk muliaMu yang  penuh cinta kasih.
Rasanya ingin lekas berada dalam indah abadiMu, dan kenang  kisah semasa hidupku dengan sesimpul senyum penuh haru kebahagiaan ketika ku berada di sisiMu nanti. Namun yang begitu menyedihkan adalah ketika kusadar aku belum sesempurna yang Kau mau. Dan kutahu apa yang harus ku lakukan. Yaa Allah…. Jangan hentikan senyum itu. Senyummu yang terefleksi pada kesadaranku akan segenap dosa. Iringilah selalu jalan ku. Jalan yang untuk meraih Mu.   
By; noviana pratiwi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar