Seni Mengatasi Rasa Takut
Ada orang yang gemetar ketika dipanggil untuk naik ke atas panggung, tetapi ada juga yang gemar naik ke atas panggung, berlenggak lenggok seperti fashion model. Mengapa bisa begitu? lalu, bagaimana mengatasi rasa takut?
Sebenarnya rasa takut adalah salah satu bentuk emosi kita ketika kita menghadapi ancaman. Manusia mempunyai rasa taakut, karena secara evolusi, rasa takut sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Karena rtasa takut pula yang memberikan manusia “alert” dengan kehidupan sekitarnya. Dan bahaya yang mengancam. “bayangkan jika kita tidak memiliki rasa takut, kita bisa sisa terus maju meskipun di depan ada binatang buas. Itu akan menjadi bahaya yang sangat mengancam. Untuk itu kita memerlukan perasaan takut tersebut,” ujar Sherly Hidayat, Psi,M.Psi, pengajar fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jakarta.
Dalam dunia psikistri dikenal 3 jenis ketakutan. Yaitu ketakutan biasa, cemas dan phobia. Disebit ketakutan biasa kalau objek yang ditakutkannya jelas. Misalnya takut anjing, takut ular dsb.kalau cemas biasanya kecemasannya tidak jhelas penyebabnya, tetapi membuat perasaan menjadi tidak enak. Biasan ya sebagian orang mengatasinya dengan cara jalan mondar mandir karena merasa ada sesuatu yang akan terjadi tapi tidak diketahui. Sementara phobia, merupakan ketakutan yang irrasional, bisa takut kepada situasi ataupun objek yang tidak masuk akal serta berusaha menghindarinya. Misalnya takut naik elevator, takut ketinggian, takut gelap, takut ruangan sempit dan lain sebagainya.
Menurut Dr. Charles E. Damping, SpKJ, pengajar Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, manusia takut karena tidak siap, misalnya takut mau ujian karena belum belajar, takut ketinggian karena memang tidak terbiasa dan tidak pernah berlatih untuk itu.
Sherly menambahkan, “yang menyebabkan rasa takut tergantung dari presepsi seseorang terhadap apa atau siapa yang menimbulkan perasaan tersebut pada dirinya.”
Source : Majalah “Info Kebayoran” edisi Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar