KEBIJAKAN PEREKONOMIAN
Definisi
Kebijakan perekonomian adalah mrupakan suatu pernyataan tujuan dan metode yang digunaka untuk mencapai tujuan yang dilakukan oleh pemerintah partai politik, badan usaha dan lain lain.
Tujuan
Dari definisi diatas dikatakan bahwa kebijakan perekonomian di buat untuk dapat mencapai tujuan perekonomian yang optimal. Contoh tujuan tersebut diantaranya ialah
· Optimalisasi lapangan pekerjaan bagi masyarakat dalam usia produktif
· Optimalisasi tingkat pertumbuhan ekonomi
· Mengurangi kesenjangan pembangunan daerash
· Mencapai stabilitas harga
Instrumen Kebijakan Perekonomian
Instrumen kebijakan perekonomian meliputi:
Kebijakan Fiskal (fiscal policy)
Adalah merupakan suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan dan memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiscal hampir sama dengan kebijakan moneter yasitu untuk mengatur jumlah uang yang beredar.. Namun pada kebijakan ini lebih menekankan kepada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah
Instrumen kebijakan fiscal merupakan penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan dengan pajak. Karena perubahan pada tariff pajak dapat berpengaruh terhadap ekonomi. Jika pajak turun maka daya beli masyarakat akan meningkat dan industry dapat meningkatkan jumlah output dan sebaliknya.
kebijakan fiscal dapat digolongkan menjadi :
· Anggaran Defisit / kebijakan fiskal ekspansif
Adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan Negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Sangat baik dilakukan jika keadaan ekonomi sedang resesif.
· Anggaran Surplus / kebijakan fiskal kontraktif.
Adaslah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Baiknya dilaksanakan saat perekonomian dalam kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
· Anggaran Berimbang
Terjadi ketika pemeruintah menetapkan pengeluaran sama dengan pemasukan. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kepastian anggaran dan kedisiplinan.
Kebijakan Moneter (Monetary Policy)
Adalah merupakan suatu usahadalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terdapat kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi :
· Kebijakan Moneter Ekspansif
Merupaka kebijakan untuk menambah jumlah uang yang beredar
· Kebijakan Moneter Kontraktif
Adalah kebalikan dari kebijakan moneter ekspansif, yaiutu kebijakan dalam mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut dengan kebijakan uang ketat.
Beberapa instrument kebijakan moneter antara lain:
· Operasi Pasar Terbuka
Adalah salah satu caraa untuk mengendalikan uang yang beredar, derngan cara menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jikaq ingin menambah jumlah uang yang beredar pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun bila ingin uang yang beredar berkurang, pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah. Yang dimaksud derngan surat berharga antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
· Fasilitas Diskonto
Adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
· Rasio Cadangan Wajib
adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
· Himbauan Moral
adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar