Kamis, 01 Maret 2012

Analisis Jurnal 2

I.                   ANALISIS JURNAL
I.1        Judul                          : Paradox, Organizational Competencies and Sustained Competitive Advantage
I.2        Nama Pengarang      : Augustine A. Lado, Nancy Boyd-Lillie, Mark Kroll, dan Peter Wright (Cleveland State University College of Business Administration Departement of Management and Labor Relation)
II.                TEMA
Keunggulan Kompetitif

III.             LATAR BELAKANG MASALAH
III.1     Fenomena
Dalam era saat ini dimana terjadi globalisasi dalam dunia industri, maka semakin banyak tantangan dan persaingan bisnis yang membutuhkan penanganan yang lugas dan tepat agar tidak semakin tertinggal atau ditinggalkan. Situasi dan kondisi yang menjadi tantangan, tuntutan dan sekaligus merupakan paradoks, seperti misalnya bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas, bahkan lebih unggul dari pesaing namun dengan harga yang lebih murah; meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham namun sekaligus harus melakukan banyak kegiatan sosial sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat. Paradoks, di mana dua hal yang berseberangan yang harus dikelola secara paralel bersama-sama pada saat yang bersamaan, bukan merupakan sebuah opsi untuk memilih salah satu.
III.2     Riset Terdahulu
Penelitian ini dikembangkan dari argumen dalam model berbasis kompetensi keunggulan kompetitif yang pernah dilakukan sebelumnya (Lado, Boyd, & Wright, 1992; Lado & Wilson, 1994) dengan mempertimbangkan hal tersebut sebagai paradoks kompetensi dan membahas pentingnya untuk proses membangun teori.  Kemudian mempertimbangkan kompetensi sebagai paradoks dengan membahas bagaimana paradoks dapat digunakan untuk memperluas model berbasis kompetensi. Dan akhirnya membahas implikasi untuk teori manajemen strategis dan penelitian.
 III.3    Motivasi Penelitian
Adapun motivasi penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana paradoks dapat digunakan untuk lebih lanjut untuk mengembangkan sumber daya dengan berbasis pandangan pada manajemen strategis dan bagaimana paradoks kompetensi organisasi dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
IV.             METODOLOGI
IV.1     Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang sudah ada.
IV.2     Variabel
Yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah paradoks, kompetensi organisasi dan keunggulan kompetitif.
IV.3     Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif yaitu memberikan gambaran secara jelas mengenai bagaimana paradoks dapat digunakan untuk lebih lanjut untuk mengembangkan sumber daya dengan berbasis pandangan pada manajemen strategis dan bagaimana paradoks kompetensi organisasi dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan menggunakan teori dasar sumber daya atau kompetensi.
V.                HASIL DAN ANALISIS
Manajemen paradoks adalah salah satu yang paling penting dari semua aktivitas manusia" (Mitroff, 1995: 749). Dalam lingkungan yang selalu kompleks dan turbulen, perusahaan akan naik atau turun secara fundamental didasarkan pada kemampuan mereka untuk diferensial mengelola paradoks (Handy, 1994; Price Waterhouse Tim Perubahan Integrasi, 1996).
Paradoks dipandang sebagai proses yang berkelanjutan menjadi, hasil dari kontradiksi menentang kecenderungan yang akhirnya menyelesaikan menjadi sebuah 'kecenderungan' sementara baru. Dalam studi empiris, Dennison, Hooijberg, dan Quinn (1995) menunjukkan bahwa manajer yang menunjukkan dan menggunakan repertoar paradoks peran dan perilaku dalam strategi, dinilai lebih efektif daripada mereka yang menunjukkan harmonis, non-paradoks peran dan perilaku.
Paradoks sebagai kesempatan untuk menantang pemikiran terkini dan menulis tentang hubungan antara kompetensi dan kinerja perusahaan. Paradoks dapat digunakan untuk lebih mengembangkan dan merevitalisasi berbasis sumber daya teori, mengubahnya menjadi "generatif" (Gergen, 1978), "menarik" (Davis, 1971; Weick, 1989), dan teori  berkelanjutan (DiMaggio, 1995). Organisasi dengan "paradoks" kompetensi dapat memperoleh dan mempertahankan kinerja yang unggul dibandingkan dengan non-paradoks kompetensi. 
Empat elemen yang saling terkait dari paradoks adalah ketidakjelasan, kontradiksi, transformasi perkembangan, dan praktis. Dengan menggunakan ide-ide untuk menjelaskan bagaimana paradoks kompetensi organisasi dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Perspektif paradoks dapat memberikan dasar untuk budidaya bunga dan mempertahankan percakapan dalam manajemen strategis.
VI.             KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Paradoks dapat digunakan untuk meningkatkan "potensi generatif" (Gergen, 1978) dari teori dasar sumber daya dan mempertahankan wawasan pragmatis dari teori dasar sumber daya atau kompetensi. Walaupun paradoks merupakan dua hal yang bertentangan namun hal tersebut harus tetap dikelola secara paralel, bukan merupakan sebuah opsi untuk memilih salah satu. Namun, pada saat yang sama juga menjadi faktor yang dapat melumpuhkan apabila kita tidak dapat mempergunakannya dengan benar. Sehingga perlu penanganan yang baik untuk dapat menolong perusahaan bertahan dan berkembang secara sehat serta mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar