Bank merupakan suatu badan usaha penghimpun dana masyarakat yang menjalankan usahanya dengan berasaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati hatian. Bank merupakan salah satu sektor ekonomi yang keberadaannya sangat peting dan dominan dalam perekonomian Indonesia, dengan fungsi utamanya yaitu sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat dalam menunjang pelaksanaan dan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Sedangkan “perbankan” mengacu kepada semua hal yang berkaitan dengan Bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan.
Rabu, 28 Maret 2012
Sabtu, 24 Maret 2012
Mengenal Perbankan Syariah
Sebagai salah satu sektor ekonomi yang memiliki peran yang penting dan dominan dalam menggerakan perekonomian Indonesia. Mengulas tentang perbankan di Indonesia selalu menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Bank adalah sebuah badan usaha yang berfungsi sebagai perantara keuangan atau Financial intermediary dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk disalurkan kembali kepada masyarakat. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat salah satunya dalam bentuk kredit dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Dilihat dari jenisnya, Bank dapat diklasifikasi kedalam dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Yang dapat dibedakan dari bagaimana bank umum dapat memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran, dan tidak bagi BPR. Namun, di dalam pelaksanaannya, baik Bank Umum maupun BPR melaksanakan fungsinya dalam dua jenis kegiatan dalam prinsip yang berbeda. Yang dikenal dengan bank konvensional dan bank yang menjalankan prinsip syariah. Secara sekilas, kehadiran Bank Konvensional sudah apat dikatakan mampu memenuhi fungsi perbankan secara umum, yaitu sebagai perantara keuangan. Lalu mengapa harus ada Bank syariah?, adakah perbedaan diantara keduanya? Meskipun secara strategis keduanya bertujuan untuk menggerakan perekonomian Indonesia kearah yang lebih baik.
Rabu, 07 Maret 2012
PROPOSAL RISET
Judul : Memenangkan Kompetisi di Era Globalisasi
Tema : Keunggulan kompetitif
Latar Belakang
Globalisasi, sebagai suatu fenomena, dimana tidak lagi dikenal adanya sekat yang memberikan batas batas nasionalisme menciptakan banyak perubahan dalam berbagai hal termasuk dalam perkembangan Industri di Indonesia dewasa ini, bila dilihat dari sisi positif maraknya globalisasi memberikan implikasi dan pengaruh yang besar terhadap kemajuan dan perkembangan dalam dunia Industri, yang menciptakan suatu suasana kompetitif yang memaksa untuk harus selalu berinovasi dalam persaingan yang semakin ketat
Berkembangnya teknologi seiring dengan Globalisasi yang terjadi di dalam dunia Industri yang kian memberikan kemudahan dari waktu ke waktu, memberikan suatu tantangan baru bagi dunia Industri untuk selalu berinovasi dan menciptakan suatu yang baru, mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang mengharapkan kemudahan, namun tetap dapat memperhatikan kepentingan profit perusahaan. Dari sini muncul suatu persaingan di dalam dunia Industri, dimana berbagai jenis perusahan berlomba-lomba menciptakan inovasi dalam meningkatkan efisiensi untuk dapat berada dalam posisi yang kuat di dalam dunia industri dalam rangka memperoleh keuntungan yang maksimal dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan adanya suatu daya dan upaya yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan, sebagai suatu syarat wajib dalam rangka memenangkan kompetisi di dalam dunia Industri yang semakin ketat dari waktu ke waktu. Upaya yang dapat ditempuh antara lain ialah dengan menciptakan suatu hubungan kerjasama antar sesama perusahaan dalam hubungan pekerjaan dengan manajemen yang baik, serta mempelajari kemungkinan kemungkinan yang terjadi dalam dunia industry dari suatu paradox dan pertentangan yang terjadi.
PROPOSAL RISET
Judul : Memenangkan Kompetisi di Era Globalisasi
Tema : Keunggulan kompetitif
Latar Belakang
Globalisasi, sebagai suatu fenomena, dimana tidak lagi dikenal adanya sekat yang memberikan batas batas nasionalisme menciptakan banyak perubahan dalam berbagai hal termasuk dalam perkembangan Industri di Indonesia dewasa ini, bila dilihat dari sisi positif maraknya globalisasi memberikan implikasi dan pengaruh yang besar terhadap kemajuan dan perkembangan dalam dunia Industri, yang menciptakan suatu suasana kompetitif yang memaksa untuk harus selalu berinovasi dalam persaingan yang semakin ketat
Berkembangnya teknologi seiring dengan Globalisasi yang terjadi di dalam dunia Industri yang kian memberikan kemudahan dari waktu ke waktu, memberikan suatu tantangan baru bagi dunia Industri untuk selalu berinovasi dan menciptakan suatu yang baru, mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang mengharapkan kemudahan, namun tetap dapat memperhatikan kepentingan profit perusahaan. Dari sini muncul suatu persaingan di dalam dunia Industri, dimana berbagai jenis perusahan berlomba-lomba menciptakan inovasi dalam meningkatkan efisiensi untuk dapat berada dalam posisi yang kuat di dalam dunia industri dalam rangka memperoleh keuntungan yang maksimal dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan adanya suatu daya dan upaya yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan, sebagai suatu syarat wajib dalam rangka memenangkan kompetisi di dalam dunia Industri yang semakin ketat dari waktu ke waktu. Upaya yang dapat ditempuh antara lain ialah dengan menciptakan suatu hubungan kerjasama antar sesama perusahaan dalam hubungan pekerjaan dengan manajemen yang baik, serta mempelajari kemungkinan kemungkinan yang terjadi dalam dunia industry dari suatu paradox dan pertentangan yang terjadi.
Permasalahan
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa dalam menciptakan suatu posisi yang kuat atas sebuah perusahaan, agar dapat terus bertahan didalam persaingan global yang semakin ketat seiring dengan perkembangan teknologi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu, diperlukan adanya suatu daya dan upaya. Diantaranya ialah bagaimana suatu perusahaan dapat menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan sejenis lainnya, dengan tidak mengesampingkan tujuan utama perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan yang maksimum. Hal ini berkaitan dengan, bagaimana suatu perusahaan mampu membaca perilaku pesaing sekaligus memperoleh manfaat dari keunggulan pesaing. Sebagai contoh ialah hubungan antara Dell computer Corporation dan Lenovo, dimana Dell membeli komponen dari Lenovo untuk kepentingan produksinya, meskipun mereka berdua adalah merupakan perusahaan produsen computer pribadi yang saling bersaing. Serta hubungan antara Sony Coorporation dan Konika Minolta Holdings Inc. yang bekerja sama mengembangkan kamera Single Lens Reflect (SLR) dimana keduanya perusahaan tersebut saling bersaing.
Selain itu, kemampuan suatu perusahaan dalam mempertahankan kinerjanya agar tetap survive di dalam dunia Industri dapat dilihat dari bagaimana mereka mampu mengambil sebuah keputusan dari berbagai paradox yang terjadi, misalnya ialah, bagaimana suatu perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk agar tidak kalah dipasaran baik dari sisi inovasi maupun efisinsi sebagaimana diharapkan oleh pasar, tetapi juga harus mempertimbangkan bagaimana menekan biaya untuk meningkatkan revenue.
Di pasar Asia, dalam 5 tahun belakang ini barang-barang buatan Cina mulai dari tekstil sampai dengan motor semakin membanjiri pasar di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Demikian juga, Vietnam sudah mulai menandingi Indonesia dalam ekspor beberapa komoditas traditional seperti kopi dan tekstil. Di pasar UE, peluang pasar ekspor Indonesia di wilayah tersebut terancam oleh 8 negara Eropa Timur yang akan menjadi anggota UE pada awal Mei 2004. Kedelapan negara tersebut lebih mampu menembus pasar UE karena mendapat fasilitas pembebasan bea masuk (BM). Sementara itu, barang-barang ekspor Indonesia masih dikenai BM dan hambatan-hambatan non-tarif (NTB) lainnya, seperti dari segi kesehatan dan lingkungan hidup. Selain itu, setidaknya ada 10 produk ekspor Indonesia yang dikenai tuduhan dumping oleh UE. Selain itu, jarak yang lebih dekat sehingga biaya transportasi dan harga produk dari para pesaing tersebut lebih murah. Proses penyerahan barang pun singkat. Dengan kata lain karena jarak yang lebih dekat membuat para pesaing dari Eropa Timur itu lebih efisien dalam memasuki pasar UE. Hal tersebut menjadi ancaman besar bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang apabila tidak memiliki keunggulan kompetitif yang baik maka produk yang mereka hasilkan akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan ekspor.
Hal hal sebagaimana disebutkan diatas adalah merupakan suatu masalah yang mendasar dalam sebuah perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerjanya yang harus dikelola dengan suatu system menejemen yang baik.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa sajakah yang bisa menyebabkan suatu perusahaan dapat tampil lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan lainnya di dalam persaingan dunia industry seiring dengan kemajuan teknologi dan maraknya globalisasi. Serta bagaimana memecahkan masalah masalah persaingan dalam dunia industry dengan suatu manajemen yang baik, Sehingga hasil dari analisis tersebut bisa dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh perusahaan, yang kemudian berimbas baik bagi perusahaan tersebut untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak lagi.
Dari penelitian ini juga diharapkan agar perusahaan dapat menanggapi secara positif sebuah paradox yang mungkin terjadi dalam sebuah persaingan bisnis dengan mengelola kedua hal yang bertentangan tersebut secara paralel dan bersama sama dalam suatu waktu dengan tidak mengesampingkan hal yang lainnya. Karena paradox, sebagai dua hal yang saling bertentangan seperti bagaimana mengembangkan produk dalam biaya yang ideal adalah bukan merupakan suatu opsi untuk memilih salah satu dari keduanya. Namun, merupakan dua hal yang harus dikelola dengan baik, agar keuntungan dari keduanya dapat tercipta.
Review Riset Terdahulu
Proposal riset ini, dikembangkan melalui dua jenis jurnal yang berkaitan dengan competisi di dalam dunia industry yang berjudul “Understanding and Managing Compound Relationships Between Firms” dan “paradox, Organizational Competencies and Sustained Competitive Advantage”. Dimana kedua makalah tersebut dikembangkan berdasarkan hasil dari riset terdahulu, yaitu penelitian yang pernah dilakukan oleh Lado, Boyd, & Wright, 1992; Lado & Wilson, 1994 yang membahas bagaimana dua hal yang bertentangan (paradoks) dapat digunakan untuk proses membangun teori dan memperluas model berbasis kompetensi yang kemudian melihat bagaimana implikasinya untuk toeri manajemen strategis dan penelitian. Selain itu juga mempertimbangkan bagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwyer Schurr dan Oh tahun 1987 yang meneliti tentang pentingnya mempertimbangkan suatu hubungan dalam pemasaran. Johanson dan Seines tahun 2004 dan Reinhartz dan Ramaswamy tahun 2000 yang menganalisis Costumer Relationship Management sebagai suatu konstruksi yang kuat di dalam pemasaran. Wuyts, Stermersch, Van Den Bulte dan Franses tahun 2004 yang meneliti bagaimana hubungan antara vendor dan pemasok akan berpengaruh pada kesediaan pelanggan untuk terlibat dalam hubungan yang erat dengan vendor. Serta jurnal oleh Varga dan Lusch tahun 2004 yang menunjukkan adanya logika dominan baru yang muncul dalam disiplin pemasaran yaitu suatu kepentingan mengelola hubungan eksternal.
Metodologi
Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder dari beberapa literature yang berkaitan dengan “kompetisi dalam dunia industry”. Data yang didapat bersifat deskriptif yang kemudian diolah dengan metode eksploratif, dengan melihat penerapan yang terjadi di dalam dunia industri pada kenyataannya.
Variabel
Variable dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja dan kompentensi yang dimiliki oleh suatu perusahaan secara keseluruhan. Selain itu juga memperhatikan berbagai jenis pengelolaan hubungan sederhana antara suatu perusahaan dan perusahaan lainnya seperti misalkan bagaimana hubungan pelanggan dan pemasok, antara pesaing dan pesaing lainnya, dll seperti yang telah diilustrasikan dalam bagan berikut ini:
Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif yaitu memberikan gambaran secara jelas mengenai bagaimana mengelola upaya-upaya yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan agar bisa unggul dibandingkan dengan perusahaan lain dalam dunia industri, dengan mengolah data dari berbagai literature yang kemudian digeneralisasi dan dihasilkan sebuah kesimpulan
Sumber Jurnal:
Understanding and Managing Compound Relationships Between Firms
Paradox, Organizational Competencies and Sustained Competitive Advantage
Kamis, 01 Maret 2012
Analisis Jurnal 2
I. ANALISIS JURNAL
I.1 Judul : Paradox, Organizational Competencies and Sustained Competitive Advantage
I.2 Nama Pengarang : Augustine A. Lado, Nancy Boyd-Lillie, Mark Kroll, dan Peter Wright (Cleveland State University College of Business Administration Departement of Management and Labor Relation)
II. TEMA
Keunggulan Kompetitif
Analisis Jurnal
I. ANALISIS JURNAL
I.1 Judul : “Understanding and Managing Compound Relationships Between “Firms
I.2 Nama Pengarang :
· William T. Ross, Jr. (Proffesor of Marketing Smeal College of Business Administration Pennyslavania State University)
· Diana C. Robertson (Professor of Organization and Management Goizueta Business School Emory University)
I.3 Tahun : Novermber 2005
II. TEMA
Tulisan ini membahas mengenai jenis jenis hubungan antar perusahaan, pentingnya mempertimbangkan suatu hubungan antar perusahaan yang saling bekerjasama serta bagaimana mengkoordinir dan mengatur hubungan antar perusahaan tersebut.
Review Jurnal 2
Paradox, Organizational Competencies and Sustained Competitive Advantage
Oleh : Agustine A. Lado (Claveland State University College of Business Administration Departement of Management and Labor Relations)
Manajemen paradoks adalah salah satu yang paling penting dari semua aktivitas manusia (Mitroff, 1995: 749). Dalam lingkungan yang selalu kompleks dan turbulen, perusahaan akan naik atau turun secara fundamental didasarkan pada kemampuan mereka untuk diferensial mengelola paradoks (Handy, 1994; Price Waterhouse Tim Perubahan Integrasi, 1996).
Paradoks dipandang sebagai proses yang berkelanjutan menjadi, hasil dari kontradiksi menentang kecenderungan yang akhirnya menyelesaikan menjadi sebuah 'kecenderungan' sementara baru. Dalam studi empiris, Dennison, Hooijberg, dan Quinn (1995) menunjukkan bahwa manajer yang menunjukkan dan menggunakan repertoar paradoks peran dan perilaku dalam strategi, dinilai lebih efektif daripada mereka yang menunjukkan harmonis, non-paradoks peran dan perilaku.
Review Jurnal
UNDERSTANDING AND MANAGING COMPOUND RELATIONSHIP
Oleh :
· William T. Ross, Jr. (Proffesor of Marketing Smeal College of Business Administration Pennyslavania State University)
· Diana C. Robertson (Professor of Organization and Management Goizueta Business School Emory University)
Dalam jurnal ini dibahas mengenai jenis jenis hubungan antar perusahaan, pentingnya mempertimbangkan suatu hubungan antar perusahaan yang saling bekerjasama serta bagaimana mengkoordinir dan mengatur hubungan antar perusahaan tersebut.
Di dalam dunia bisnis, dikenal adanya suatu hubungan sederhana antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya misalnya ialah hubungan antara pemasok kepada pelanggan atau sebaliknya, hubungan antara dua perusahaan atau lebih yang saling bersaing ataupun suatu mitra perusahaan dengan mitra lainnya. Masing masing hubungan ini memiliki peran yang penting dalam mencari peluang atau memberikan tantangan baru bagi suatu perusahaan untuk berkembang.
Hubungan antara dua perusahaan secara sederhana dapat dirumuskan sebagai hubungan yang terjadi pada hubungan antar pemasok dan pelanggan, pesaing dengan pesaing atau mitra bersama seperti durumuskan pada gambar berikut
Langganan:
Postingan (Atom)