INFLASI
Definisi
adalah merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga atas barang barang secara umum dari waktu waktu sebelumnya. Yang berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus.
Tingkat kenaikan harga, baru dapat di katakan sebagai Inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja belum dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.
Pada dasarnya, yang dikehendaki oleh pemerintah bukanlah inflasi sebesar 0 persen, namun bagaimana caranya agar tingkat inflasi berada dalam tahap yang rendah.
Inflasi dapat meningkat secara tiba tiba di dalam suatu Negara umumnya disebabkan karena adanya pengurangan nilai mata uang (depresiasi mata uang) ataupun karena adanya ketidakstabilan politik.
Berikut ini akan dibahas lebih dalam mengenai masalah inflasi.
Jenis Jenis Inflasi
Inflasi dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yang diklasifikasi berdasarkan sumber atau penyebab kenaikan harga harga yang berlaku:
A. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi ini disebabkan karena adanya perkembangan pesat dalam perekonomian. Perekonomian dikatakan berkembang pesat saat terciptanya kesempatan kerja yang tinggi. Kesempatan kerja yang tinggi, akan menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya pengeluaran yang lebih besar, melebihi kemampuan ekonomi dalam mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini lah yang nantinya akan menimbulkan inflasi. Selain karena adanya perkembangan ekonomi yang pesat. Inflasi jenis ini juga dapat dikatakan sebagai dampak dari adanya ketidakstabilan politik yang berlangsung secara terus menerus contohnya adalah pada masa perang. Dalam masa perang pemerintah akan lebih banyak mengeluarkan pengeluaran dibandingkan dengan besarnya pajak yang dipungutnya. Untuk membiayai kekurangannya bukan tidak mungkin pemerintah akan mencetak uang baru. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi.
B. Inflasi Desakan Biaya
Inflasi ini berlaku saat tingkat pengangguran sangat rendah sementara suatu perusahaan masih menghadapi tingkat permintaan yang tinggi. Maka untuk dapat meningkatkan produksi suatu perusahaan harus dapat memberikan upah lebih tinggi terhadap karyawannya. Ataupun memperoleh pekerja tambahan dengan gaji atau upah yang tinggi. Hal ini menyebabkan kenaikan harga produksi. Dari sinilah awal mula terjadinya kenaikan harga harga barang yang menyebabkan terjadinya inflasi.
C. Inflasi Diimpor
Adalah merupakan faktor terjadinya inflasi karena adanya kenaikan harga pada barang yang diimpor. Terutama apabila barang tersebut memiliki peran yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan perusahaan. Contohnya adalah kenaikan harga bahan baku sepereti minyak. Naiknya harga bahan baku akan menyebabkan biaya produksi meningkat. Naiknya biaya produksi inilah yang nantinya dapat menyebabkan kenaikan harga pada berbagai jenis barang.
Berdasarkan pada tingkat kelajuannya inflasi dapat dibedakan dalam 2 kategori yaitu:
A. Inflasi Merayap
Adalah merupakan tingkat kenaikan harga yang bersifal m,erayap atau lambat. Tingkatannya tidak melebihi 2 sampai 3 persen per tahun.
B. Hiperinflasi
Adalah proses kenaikan harga yang bersifat drastis dan sangat cepat. Dan yang menyebabkan tingkat kenaikan harga menjadi dua kali lipat.
Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Untuk dapat menghitung tingkat Inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks harga konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI).
IHK adalah ukuran Perubahan Harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumahtangga dalam jangka waktu tertentu untuk menghitung IHK digunakan rumus :
IHK = Harga sekarang / harga pada tahun dasar × 100%
Selanjutnya rumus untuk menghitung laju Inflasi adalah :
Laju Inflasi = IHK periode n – IHK tahun sebelumnya
Kerugian Inflasi
A. Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan.
B. Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan kebutuhannya.
C. Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi. Sehingga keuntungannya menjadi berkurang.
D. Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang diberikan dapat menjadi lebih kecil. Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat menjurun menjadi 20 gram emas.
E. Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.
Keuntungan Inflasi
A. Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
B. Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
C. Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
D. Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi. Meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar kpada BTN tidak ikut dinaikkan.
Sumber: “Makroekonomi”, Sadono Sukirno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar