Jumat, 01 April 2011

KEBIJAKAN MONETER


Kebijakan Moneter

Adalah merupakan suatu usahadalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terdapat kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi :
·         Kebijakan Moneter Ekspansif
Merupaka kebijakan untuk menambah jumlah uang yang beredar

·         Kebijakan Moneter Kontraktif
Adalah kebalikan dari kebijakan moneter ekspansif, yaiutu kebijakan dalam mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut dengan kebijakan uang ketat.


Beberapa instrument kebijakan moneter antara lain:
·         Operasi Pasar Terbuka
Adalah salah satu caraa untuk mengendalikan uang yang beredar, derngan cara menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jikaq ingin menambah jumlah uang yang beredar pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun bila ingin uang yang beredar berkurang, pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah. Yang dimaksud derngan surat berharga antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

·         Fasilitas Diskonto
Adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

·         Rasio Cadangan Wajib
adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

·         Himbauan Moral
adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar