THE IMPACT OF FOOD PRICES ON CONSUMPTION: A SYSTEMATIC REVIEW OF REASERCH ON THE PRICE ELASTICITY OF DEMAND FOR FOOD
Penelitian ini dilakukan oleh seorang peneliti yang berusaha menganalisis tentang perilaku dan gaya hidup masyarakat di Amerika serikat akan konsumsi bahan makanan yang kurang sehat dengan bahan makanan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri dampak dari elastisitas harga barang terhadap permintaan akan suatu jenis makanan. Dengan tujuan untuk merubah gaya hidup masyarakat di Amerika Serikat dengan meningkatkan konsumsi bahan makanan sehat dan menurunkan konsumsi bahan makanan yang kurang sehat.
Fenomena yang terjadi di Amerika Serikat adalah, elastisitas harga pada makanan tidak sehat lebih tinggi dari pada makanan sehat. Berdasarkan studi,31% yang memberikan perkiraan elastisitas harga daging sapi, 29% untuk daging babi, 14% untuk unggas, 10% untuk ikan, 15% untuk susu, 12% untuk keju, untuk sereal 12%, dan untuk buah dan sayuran 11%. Dari sini terlihat bahwa konsumsi pada makanan tidak sehat lebih tinggi dari pada makanan sehat.
Dalam kasus ini, peneliti mengobservasi perubahan permintaan yang mungkin dapat terjadi dengan pemberlakuan kebijakan pajak dan subsidi. Dengan menetapkan sejumlah pajak kepada bahan makanan yang kurang sehat, maka diharapkan permintaan akan bahan makanan yang kurang sehat menurun seiring dengan kenaikan harga karena pajak. Sebaliknya subsidi diberikan kepada bahan makanan sehat dengan tujuan untuk menurunkan harga sehingga permintaan akan bahan makanan sehat dapat meningkat, sehingga diharapkan dapat mengubah gaya hidup masyarakat Amerika Serikat menjadi lebih baik.
Setelah dilakukan pemberlakuan subsidi terhadap harga buah dan sayur mayur menyebabkan penurunan harga sebesar 10%, dan berhasil meningkatkan permintaan akan buah dan sayur sebesar 7,0% untuk buah dan 5,8% untuk sayur, besarnya penurunan harga rupanya tidak meningkatkan permintaan secara signifikan sehingga harga buah dan sayur dikatakan inelastis.
Dalam hal ini jelas terlihat bahwa permintaan tidak bergerak secara signifikan meskipun telah diberikan subsidi terhadapnya. dari kasus tersebut dapat diasumsikan bahwa, harga bukanlah satu satunya faktor yang dapat menyebabkan buruknya gaya hidup sebagian masyarakat di Amerika serikat yang dinilai dari tingginya konsumsi bahan makanan tidak sehat seperti fast food, namun ada hal lain yang mempengaruhi, salah satunya ialah gaya hidup. Orang orang di Negara maju cenderung memilih bahan makanan cepat saji dengan alasan efisiensi, sehingga meskipun harga dirubah, tetap saja tidak akan mempengaruhi permintaan akan barang barang tersebut, sehingga sayuran dan buah buahan yang tergolong bahan makanan sehat bersifat inelastic